UPK Kecamatan Dukung Sukseskan PNPM di Kaltim
SAMARINDA - Unit Pengelola Kegiatan (UPK) tingkat Kecamatan diharapkan dapat mendukung sukses penyelenggaraan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (MP) di Kaltim. Pasalnya, melalui dukungan UPK di kecamatan, program PNPM dinilai sukses, terutama sebagai penyalur dan pengelola kegiatan dana bantuan dari PNPM-MP di Kaltim.
"Karena itu, peran UPK di kecamatan sangat mendukung dalam mensukseskan penyelenggaraan pengembangan pembangunan perdesaan di Kaltim," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Kaltim, H Sofyan Helmi, Jumat (1/6).
Melalui UPK, diharapkan program PNPM-MP di Kaltim dapat berjalan sukses. Karena, selain UPK dipilih dan dibentuk langsung oleh masyarakat di kecamatan yang di SK-kan oleh Bupati, UPK juga sebagai pengelola dalam mensukseskan penyelenggaraan PNPM-MP.
Dari program yang telah disusun UPK, kemudian dengan manajemen yang baik, diharapkan sistem manajemen UPK dilaksanakan secara tertib, teratur dan terarah.
"Selanjutnya melalui UPK diharapkan adanya sistem kontrol dan dukungan penuh baik dari masyarakat maupun aparat pemerintah setempat serta sikap disiplin dan profesionalisme para pengurus. Diharapkan, hal ini memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan UPK dan perkembangan pembangunan di masyarakat, terutama dalam pembangunan fisik dan non fisik," jelasnya.
Program yang diharapkan dapat didukung dan dikelola UPK agar sukses di masyarakat adalah adanya pengembangan usaha simpan pinjam khusus kelompok perempuan (SPP) pada program PNPM-MP hingga 2013.
Menurut dia, masyarakat menyatakan bahwa SPP perguliran sangat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan kelompok perempuan yang memanfaatkan dana tersebut. Data 2012 jumlah kelompok perempuan yang telah memanfaatkan dana perguliran tersebut sebanyak 5.316 kelompok dari 10 kabupaten.
Sebagai contoh, UPK yang telah berhasil dalam pengelolaan dana PNPM-MP, yakni UPK Kota Bangun, Kutai Kartanegara. UPK Kota Bangun dinilai berhasil karena mampu mengelola dana bantuan PPK dan PNPM-MP dengan jumlah bantuan mencapai Rp9,715 miliar dari 2007-2011.
"Saat ini UPK tersebut mengelola dana bergulir untuk kegiatan simpan pinjam perempuan (SPP) yang anggotanya terdiri dari kaum perempuan. Total dana yang telah disalurkan selama lima periode dengan total Rp9,715 miliar," jelasnya.
Selain itu, UPK Kota Bangun juga memprogramkan pengelolaan dana bergulir atau kredit. Jenis kredit yang disalurkan kepada penerima manfaat adalah SPP. Jenis kredit ini termasuk kredit jangka pendek untuk jangka waktu kurang atau sama dengan 1 tahun.
Kredit yang diberikan kepada Kelompok SPP bertujuan untuk membiayai usaha yang dijalankan oleh kelompok atau anggota baik untuk peningkatan usaha atau produksi sebagai kredit modal kerja maupun investasi.
Mengenai perkembangan dana bergulir tersebut, yakni Dana bergulir dari PNPM baik modal awal maupun jumlah dana yang telah digulirkan (omzet) yang dikelola UPK Kota Bangun dari tahun ke tahun bertambah dengan tingkat pengembalian 99 persen dengan total dana awal simpan pinjam Rp1.715.200.000,- dana tersebut telah bertambah sebesar Rp616.000.000,- atau 19 persen berdasarkan Neraca 31 Desember 2011 sehingga total dana yang dikelola sebesar Rp2.331.299.000,- rata-rata dana perguliran setiap bulan mencapai Rp300 juta - Rp400 juta per bulan.
"Melihat contoh dari program yang dilakukan UPK Kota Bangun, diharapkan UPK di 10 kabupaten di Kaltim mampu mendukung pengembangan pembangunan masyarakat di daerah. Caranya, dengan sistem manajemen UPK yang dilaksanakan secara tertib, teratur dan terarah, sehingga program PNPM-MP di Kaltim berjalan sukses," harapnya.
UPK Kecamatan Dukung Sukseskan PNPM di Kaltim |
Melalui UPK, diharapkan program PNPM-MP di Kaltim dapat berjalan sukses. Karena, selain UPK dipilih dan dibentuk langsung oleh masyarakat di kecamatan yang di SK-kan oleh Bupati, UPK juga sebagai pengelola dalam mensukseskan penyelenggaraan PNPM-MP.
Dari program yang telah disusun UPK, kemudian dengan manajemen yang baik, diharapkan sistem manajemen UPK dilaksanakan secara tertib, teratur dan terarah.
"Selanjutnya melalui UPK diharapkan adanya sistem kontrol dan dukungan penuh baik dari masyarakat maupun aparat pemerintah setempat serta sikap disiplin dan profesionalisme para pengurus. Diharapkan, hal ini memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan UPK dan perkembangan pembangunan di masyarakat, terutama dalam pembangunan fisik dan non fisik," jelasnya.
Program yang diharapkan dapat didukung dan dikelola UPK agar sukses di masyarakat adalah adanya pengembangan usaha simpan pinjam khusus kelompok perempuan (SPP) pada program PNPM-MP hingga 2013.
Menurut dia, masyarakat menyatakan bahwa SPP perguliran sangat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan kelompok perempuan yang memanfaatkan dana tersebut. Data 2012 jumlah kelompok perempuan yang telah memanfaatkan dana perguliran tersebut sebanyak 5.316 kelompok dari 10 kabupaten.
Sebagai contoh, UPK yang telah berhasil dalam pengelolaan dana PNPM-MP, yakni UPK Kota Bangun, Kutai Kartanegara. UPK Kota Bangun dinilai berhasil karena mampu mengelola dana bantuan PPK dan PNPM-MP dengan jumlah bantuan mencapai Rp9,715 miliar dari 2007-2011.
"Saat ini UPK tersebut mengelola dana bergulir untuk kegiatan simpan pinjam perempuan (SPP) yang anggotanya terdiri dari kaum perempuan. Total dana yang telah disalurkan selama lima periode dengan total Rp9,715 miliar," jelasnya.
Selain itu, UPK Kota Bangun juga memprogramkan pengelolaan dana bergulir atau kredit. Jenis kredit yang disalurkan kepada penerima manfaat adalah SPP. Jenis kredit ini termasuk kredit jangka pendek untuk jangka waktu kurang atau sama dengan 1 tahun.
Kredit yang diberikan kepada Kelompok SPP bertujuan untuk membiayai usaha yang dijalankan oleh kelompok atau anggota baik untuk peningkatan usaha atau produksi sebagai kredit modal kerja maupun investasi.
Mengenai perkembangan dana bergulir tersebut, yakni Dana bergulir dari PNPM baik modal awal maupun jumlah dana yang telah digulirkan (omzet) yang dikelola UPK Kota Bangun dari tahun ke tahun bertambah dengan tingkat pengembalian 99 persen dengan total dana awal simpan pinjam Rp1.715.200.000,- dana tersebut telah bertambah sebesar Rp616.000.000,- atau 19 persen berdasarkan Neraca 31 Desember 2011 sehingga total dana yang dikelola sebesar Rp2.331.299.000,- rata-rata dana perguliran setiap bulan mencapai Rp300 juta - Rp400 juta per bulan.
"Melihat contoh dari program yang dilakukan UPK Kota Bangun, diharapkan UPK di 10 kabupaten di Kaltim mampu mendukung pengembangan pembangunan masyarakat di daerah. Caranya, dengan sistem manajemen UPK yang dilaksanakan secara tertib, teratur dan terarah, sehingga program PNPM-MP di Kaltim berjalan sukses," harapnya.
0 komentar:
Posting Komentar