KEGIATAN ASOSIASI UPK BULAN SEPTEMBER 2010








Bulan September yang lalu adalah bulan yang bertepatan dengan dimulainya bulan puasa. Akan tetapi dibulan tersebut justru  diisi asosiasi yang bekerjasama dengan BPM Kab Malang dengan kegiatan yang cukup menguras tenaga.
        Diantaranya, awal bulan September 2010,  asosiasi dengan didukung  5 UPK berpartisipasi dalam kegiatan pencanangan bulan bakti gotong royong di Kabupaten Malang. Kegiatan yang dipusatkan di desa Wonorejo Kec. Lawang ini diisi dengan kegiatan kerja bakti bersama seluruh dinas yang ada di Kabupaten Malang, beserta masyarakat desa Wonorejo. Puncak dari kegiatan ini adalah diadakannya upacara di lapangan desa Wonorejo dengan salah satu kegiatan yang menjadi perhatian adalah pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu  oleh Bupati Malang. Yang menarik adalah, bantuan ini ternyata berasal dari dana sosial yang berasal dari dana bergulir yang dikelola oleh UPK. Pada kesempatan tersebut secara simbolis penyerahan bantuan diwakili oleh penerima dari kecamatan Wagir dan Ngantang dengan didampingi ketua UPK setempat.
Dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan beberapa produk unggulan yang dikemas dalam bentuk pameran bersama dari binaan masing-masing instansi yang ada di Kabupaten Malang. Asosiasi UPK Kab. Malang yang diwakili 5 UPK tampil dengan mnggunakan stan BPM Kab. Malang. Dari pameran yang dilaksanakan hanya sekitar 4 jam tersebut dan dibuka langsung oleh Bupati Malang beserta Ibu tersebut, ternyata mendapat sambutan hangat dari warga sekitar lokasi pencanangan bulan bakti gotong royong.
                Pada tanggal 21 – 23 September,  Asosiasi UPK kembali mendapat undangan untuk mengikuti pameran serupa yang diadakan PT (Persero) Jamsostek dalam rangka bazar murah menyambut lebaran. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini, Asosiasi didukung oleh 6 UPK diantaranya UPK Tumpang, Pakis, Singosari, Wajak, Poncokusumo dan Jabung. Dari berbagai barang kerajinan dan makanan yang dipamerkan ternyata mendapat tanggapan dan respon yang bermacam-macam.
                Kegiatan di Jamsostek ini  dihadiri khususnya warga sekitar kantor Jamsostek dan karyawan yang berkantor disekitar kantor Jamsotek. Dari 3 hari pameran, omzet yang dihasilkan oleh asosiasi sebesar Rp. 2.430.000,-. Suatu pendapatan yang luar biasa mengingat produk yang dipamerkan adalah murni berasal dari pengrajin-pengrajin kecil yang selama ini bekerja sama dengan UPK. Dan saat itu sebetulnya focus dari masing-masing UPK hanyalah memamerkan produk yang selama ini kurang dikenal atau masyarakat umum tidak tahu bahwa barang tersebut berasal dari desa-desa yang selama ini berada dibawah binaan UPK.
                Dibulan yang sama tepatnya tanggal 25 – 26 September 2010 kembali Asosiasi  UPK diminta untuk mengisi stan BPM dalam kegiatan Pasar murah menyambut lebaran yang diadakan oleh Pemkab Malang. Kegiatan yang di pusatkan di kecamatan Ngajum ini mendapat respon  masyarakat yang sangat luar biasa. Kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari ini didukung oleh UPK yang mengikuti kegiatan pameran di Jamsostek dan ditambah UPK dari Dau, Ngajum dan Gondanglegi. Dengan dukungan 8 UPK menjadikan Stand Asosiasi UPK menjadi stan terbesar di even tersebut.
               Dengan tidak mendramatisir situasi selama dua hari tersebut, nyatanya  stan Asosiasi UPK menjadi stan tersibuk dan paling ramai dikunjungi masyarakat. Hal ini terbukti dari pendataan panitia (Dinas Perindustrian dan Pasar) pada akhir pameran,  bahwa omzet terbesar dari seluruh peserta yang mengikuti pameran selama dua hari  itu adalah stand Asosiasi UPK. 
                Omzet penjualan yang dihasilkan secara keseluruhan saat itu sungguh diluar perkiraan, dalam 2 hari pameran saja, hasil  penjualan produk yang diraup oleh asosiasi sebesar Rp. 5.600.000,-.
                Dari 3 kegiatan serupa yang dilaksanakan selama 1 bulan ini Asosiasi pada akhirnya bisa mengevaluasi dan mengambil beberapa  kesimpulan diantaranya :

1.       Evaluasi
Ø    Produk yang dihasilkan pengrajin yang ada didalam binaan UPK ternyata sangat bisa bersaing dalam pasaran yang sejenis
Ø    Pameran seperti  ini ternyata bisa dijadikan ajang uji coba atau test case bagi produk-produk yang selama ini pasarnya sangat terbatas
Ø    Pameran ini juga bisa digunakan untuk mengetahui mengapa hasil produksi pengrajin tersebut kurang bisa diterima pasar.
Ø    UPK bisa menilai tentang kelebihan dan kekurangan dari suatu produk yang dihasilkan pengrajin, dan bisa memberikan masukan terhadap kelebihan dan kekurangan dari suatu produk
Ø    Pengrajin bisa mendapatkan masukan dari UPK tentang apa yang harus dilakukan agar produknya semakin mudah diterima pasar.
Ø    UPK bisa menginvetarisir berbagai kebutuhan pengrajin terhadap segala sesatu yang dibutuhkan agar produknya bisa lebih bersaing 



Dengan tidak bermaksud menggurui sesama UPK, pengalaman unik diatas beserta hasil evaluasinya bisa asosiasi rangkum dalam satu artikel tersendiri. (silahkan baca artikel “Plus minus Jadi Peserta Pameran”)

0 komentar:

Posting Komentar