Plus Minus Jadi Peserta Pameran


        Pernahkan kita terbayang menjadi salah satu peserta pameran?      Pameran apa saja. ………
Apakah yang ada dalam angan-angan kita jika kita benar-benar menjadi peserta pameran.
         Berikut tip dan trik yang dirangkum dari berbagai sumber serta dari pengalaman beberapa rekan yang getol mengikuti pameran tentang  “apa  pameran itu” ?  dan untung ruginya mejadi peserta pameran

1.       Selalu terbayang dalam pikiran kita, kalau ditawari sebagai calon peserta pameran biasanya langsung  dibayangi dengan  pandangan negative tentang pameran itu sendiri  diantaranya :
a.       Pameran identik dengan penjualan/retail
b.      Terbayang bahwa barang yang akan dipamerkan tidak mungkin laku (jadi rugi donk…….. )
c.       Malu memamerkan barang karena tidak PD dengan barang yang ada di pengrajin
d.      Pameran itu hanya hura-hura dan pemborosan anggaran
e.      Pameran itu tidak ada tindak lanjutnya jadi pameran itu kegiatan  yang sia-sia
f.        Peserta pameran itu hanya UPK yang kurang kerjaan dan UPK pinggiran/ndeso. UPK kota tidak butuh dengan pameran.

Mari kita coba bedah satu persatu masalah diatas dengan pemahaman yang sederhana

2.       Tujuan Pameran
           Tujuan pameran sebetulnya cuman satu………..   ya apalagi kalo bukan mamerin atau mempertunjukkan atau mempertontonkan suatu benda atau barang tertentu kepada masyarakat umum. Dengan memamerkan itu tujuan akhir dari pameran adalah dengan mempertontonkan atau mempertunjukkan itu masyarakat akan tahu dan mengenal dengan barang yang dipamerkan itu. Itulah arti sebenarnya dari pameran tidak lebih dari itu, Sederhana khan ????...........
           Dengan demikian tujuan pameran dalam jangka panjangnya adalah kalau masyakat sudah mengenal dan pernah tahu dengan barang tersebut, diharapkan SIAPAPUN  akan dengan mudah mengingat jika ingin mendapatkan barang sejenis, paling tidak dalam angannya sudah tertanam jika suatu saat membutuhkan barang tersebut akan dengan mudah menuju kemana harus mendapatkan barang tersebut.
Pameran barang tidak selalu harus memamerkan barang baru. Jenis barang yang mungkin sudah mulai dikenal dibeberapa lapisan masyarakat tetap secara kontinyu perlu dipamerkan dalam even-even tertentu dengan tujuan untuk terus menjaga image di masyarakat agar tidak lupa dengan barang tersebut.   
           Jadi kalau kita bisa memahami definisi diatas yang sangat sederhana tesebut, maka kita akan paham bahwa pameran itu tidak sama dengan “jualan” !!!!.
           Jadi kegiatan pameran adalah salah satu proses dalam siklus produksi suatu barang dalam rangka  memperlancar proses pemasaran suatu produk  dimasa yang akan datang.
            Jadi kalau dalam pameran tidak laku atau tidak ada yang tertarik dengan barang anda, gak usah patah semangat, apalagi down. Justru di pameran inilah momen untuk mendapatkan jawaban mengapa barang anda atau klien anda tidak laku dipasaran akan anda dapatkan dengan cepat dan langsung dari konsumen. Beda jika di pasar, kalau produk kita tidak laku, kita tidak akan pernah tahu kenapa tidak laku, karena yang kita hadapi bukan konsumen langsung tapi pedagang pasar.   Dengan demikian, di pameran inilah  kita bisa diskusikan dengan berbagai lapisan masyarakat tentang barang yang kita tawarkan. Apa kekurangan dan kelemahan dari barang kita, mengapa mereka lebih tertarik membeli barang sejenis di stan sebelah dari pada di stan kita, padahal harganya tidak jauh beda ?????????
            Jadi meski barang kita kurang mendapat respon dari pengunjung, sebetulnya kita tetap mendapatkan keuntungan dari setiap pameran, yaitu dengan cepat kita tahu kekurangan dari produk yang kita tawarkan. Suatu hal yang tidak kita temui dalam penjualan langsung di pasar.
Sebaliknya, jika dalam pameran barang kita terjual dengan keras, juga jangan besar kepala, karena terjualnya barang yang dipamerkan dalam pameran sebetulnya bukan tujuan akhir dari proses produksi.
            Dengan demikian semakin sering kita mengikuti pameran, maka semakin tertanam dalam ingatan konsumen tentang barang prosuk kita. Jika itu sudah tertanam dengan kuat, maka satu faktor penting dalam proses penjualan produk tersebut sudah dalam genggaman anda.
1.       Nah….. kalau kita sudah memahami arti dari pameran, masihkah kita beranggapan bahwa pameran itu sama dengan menghambur-hanburkan uang/anggaran ?
2.       Kalau kita punya pengrajin binaan, masihkan kita beranggapan kalau memamerkan produk hasil kerajinan pemanfaat kita dalam suatu even pameran itu pemborosan dan tidak ada manfaatnya ?
3.       Semua UPK punya kelompok potensial yang perlu disupport agar terus berkembang. Kalau sudah seperti ini masih relevankah anggapan bahwa hanya UPK ndeso aja yang butuh pameran ???????????


Ada satu percakapan yang  mungkin bisa dijadikan renungan kita bersama.
Satu saat pernah saya bertanya kepada seorang pelaku UKM yang sudah malang melintang di dunia  wirausaha ini. Dengan status usahanya yang sudah maju serta menjadi langganan pameran ditingkat nasional serta sering diminta Pemkab Malang untuk mewakili Kab Malang dalam pameran di Jakarta dan Surabaya.

Pertanyaan saya sederhana dan sedikit norak :
“mengapa dengan usaha yang sudah maju dan berkembang seperti ini masih mau-maunya ikut pameran sederhana di tingkat kecamatan yang notabene peserta dan pengunjungnya tidak terlalu banyak”.

Jawabnya sederhana :
“Karena  Kita tidak  pernah tahu kapan dan dimana pembeli potensial kita akan muncul dan menghampiri  kita”

Apakah arti dari jawaban tersebut,………………….       silahkan renungkan sendiri !!!!!!!!


0 komentar:

Posting Komentar